--> TIPS MELATIH KACER JUARA | VicPethouse

(Find Anything about your pets)


Monday, 13 January 2014

TIPS MELATIH KACER JUARA

| Monday, 13 January 2014


Secara garis besar dapat disebutkan bahwa kunci utama berhasilnya perawatan burung adalah bisa kita lihat dari kemampuan kita untuk bisa menjaga kesehatan baik fisik maupun mental burung itu sendiri. Kesehatan fisik dimaksud adalah tercukupinya dalam hal ini 4 sehat dan 5 sempurna yang diantaranya meliputi kecukupan akan pakan,vitamin,air dan matahari. Sedangkan dalam hal menjaga kesehatan mental yaitu bagaimana kita bisa mengkondisikan mental burung kita dalam kondisi senang dan tidak tertekan.

Untuk burung dengan pakan utama serangga seperti MB jenis kacer, dll setidaknya perlu kita berikan tambahan vitamin dalam jumlah dan rutinitas yang teratur. Cuman hal tersebut sangat terkandung pula dengan kebiasaan kita dengan makanan tambahan sejenis voor yang biasa kita berikan. Maksudnya disini seandainya burung kita sudah terbiasa kita berikan voor setiap hari dan dalam voor tersebut sudah mengandung vitamin dan suplemen yang cukup maka dirasa tidak perlu lagi untuk memberikan vitamin ataupun suplemen tambahan.

Disamping hal tersebut diatas ,konsistensi kita juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kita dalam memelihara burung peliharaan kita . Disini akan dipaparkan juga beberapa tip yang bisa kita jadikan acuan dalam hal menjaga kesehatan fisik yang diantaranya :

1. Membiasakan memberikan pakan sesuai jadwal dan tidak membiasakan memberikan perubahan takaran dalam perbedaan yang sangat mencolok.
2. Biasakan memandikan burung tepat waktu sesuai kebiasaan yang kita berikan.
3. Penjemuran dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kalau bisa selalu terjadwal.
4. Biasakan memberikan voor yang sekiranya masih mudah untuk didapatkan, karena kebiasaan menggonta ganti pakan akan sangat berakibat tidak baik pada peliharaan kita.

Untuk melatih mentalnya gunakan cara - cara berikut :

1. Dimulai Sejak Awal

Untuk melatih burung agar tidak demam panggung, Anda harus melatihnya sejak awal. Jika itu  burung tangkapan hutan, Anda harus benar-benar sudah menjinakkannya terlebih dahulu. Jinak di sini artinya adalah tidak takut dengan manusia dan bukan berarti cuma diam atau mendekat ketika tangan kita masuk ke sangkar. Sebab, banyak burung yang sudah tidak takut manusia sejak lahir (seperti kebanyakan burung hasil tangkaran) tetapi tetap tidak jinak dalam arti mudah ditangkap ketika di dalam sangkar. Sebelum burung Anda bebas dari rasa takut kepada manusia, jangan berharap burung mau berkicau apalagi gacor. Jadi untuk burung tangkapan hutan, Anda tidak perlu pusing-pusing dengan masalah ekor yang rusak atau paruh yang luka dan sebagainya. Yang penting dijinakkan dulu. Kalau Anda berpikir jinaknya nanti saja yang penting bunyi dulu, maka Anda akan cenderung menyimpan burung bakalan hutan di tempat sepi dengan harapan dia mau bunyi. Oke, burung mungkin bisa segera bunyi, tetapi akan segera membisu ketika orang datang. Lama-lama memang akan tetap bunyi ketika orang datang, tetapi pasti akan tetap gerabakan ketika sangkar diturunkan atau burung digantang di halaman rumah yang banyak orang berlalu lalang.

Untuk itu, biasakan burung  selalu berada di keramaian atau tempat orang berlalu-lalang. Kalau Anda khawatir burung  babak belur penuh luka karena menabrak-nabrak jeruji sangkar, gampang saja caranya untuk mencegah hal itu. Bagaimana? Cari kain dari kaos yang transparan dan dibikin sebagai kerudung dengan ukuran yang span (tepat/pas) melingkari seluruh bagian sangkar mulai dari tengah (tangkringan) sampai ke sisi atas dan juga bagian atas sangkar. Dengan kerodong model seperti itu, meski burung gerabakan, maka dia tidak akan terluka pada bagian pangkal paruhnya. Sedangkan kerusakan bulu juga bisa diminimalisasi. Coba saja terapkan dengan konsisten, Anda akan melihat sendiri hasilnya.

2. Jaga Konsistensi (Konsisten Ditempatkan Di Area Lalu Lalang Orang)

 Burung yang awalnya jinak atau tidak takut orang, jika terlalu lama disimpan di tempat sepi atau hanya sesekali ditempatkan di keramaian, akan menjadi liar kembali. Hal ini banyak terjadi pada burung  kacer. Burung kacer yang sudah tidak gerabakan ketika tangan kita masuk ke sangkar, atau karena memang dipelihara sejak burung masih diloloh/disuapi manusia, akan menjadi liar atau mudah takut orang jika sering ditempatkan di tempat sepi. Oleh karena itu, Anda harus konsisten meletakkan sangkar burung di lingkungan yang banyak lalu lalang orang. Jika rumah Anda pada dasarnya sepi, maka Anda perlu menyempatkan diri secara rutin membawa burung itu ke keramaian.Bisa diajak ke rumah tetangga atau ke rumah teman ketika Anda berkunjung untuk sekadar bersilaturahmi. Yang penting, burung terbiasa juga untuk dibawa kemana-mana. Bisa juga ketika Anda melombakan burung atau nonton lomba burung, burung Anda yang “belum jadi” atau sedang dalam “masa pelatihan” dibawa serta ke lingkungan lomba, untuk sekadar di gantang di lingkungan lomba yang tentu saja ramai orang. Intinya, dilatih secara konsisten bagaimanapun caranya dan Anda (atau minta bantuan teman) perlu menyempatkan diri.

 3. Ikutkan Latihan Secara Berkala Dan Terukur

Kalau burung Anda sudah jinak dan gacor tetapi selalu saja membisu ketika berada di arena lomba, maka Anda harus terus melatihnya dengan mengikutkan pada latihan rutin di tempat Anda.  Hanya saja perlu ditekankan, jangan pernah mengikutkan burung dalam latihan dengan banyak lawan dan penonton kalau kondisi fisik burung tidak benar-benar siap. Bukannya bebas demam panggung yang didapat burung tetapi burung drop mental yang kita dulang. Untuk menjaga kondisi fit, tentu saja lakukan perawatan yang baik dan konsisten, serta jaga vitalitasnya dengan produk yang teruji. Jika burung tidak dalam kondisi fit, cukup Anda bawa saja ke sana untuk digantang di luar arena. Yang penting dia terbiasa dengan keramaian orang.

Related Posts

No comments:

Post a Comment