The Yellow-collared / Masked Lovebird (Agapornis personatus), memiliki ciri - ciri warna leher kuning dan muka seperti memakai topeng |
Apakah anda ingin memelihara dan beternak
lovebird ? jika Ya, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan sebelum membeli
sepasang burung tersebut untuk dikawinkan. Sebagai seorang pemula dalam
memelihara atau beternak burung jenis ini, ada beberapa hal yang harus anda
ketahui lebih dahulu sebelum anda memulainya. Yang paling awal dan paling utama
yang harus anda ketahui adalah jenis kelamin burung tersebut. Anda harus mampu
membedakan yang jantan dan yang betina. Kesalahan dalam identifikasi awal mengenai
jenis kelamin merupakan hal yang fatal dan dapat membuat anda gagal menjalani
kegiatan ini. Sebab, terkadang beberapa spesies dari burung ini mempunyai perilaku
homoseksual, contohnya Yellow-collared lovebird (ciri – ciri daerah di leher
berwarna kuning), Red-faced lovebird (ciri – ciri mukanya merah), dan
Rosy-faced lovebird (ciri mukanya agak pink). Dan burung yang homoseksual tidak
dapat menghasilkan telur, sehingga tidak mungkin akan menghasilkan keturunan.
Ada beberapa perbedaan yang mencolok antara
jantan dan betina pada burung ini. Yang pertama dan yang paling mudah dikenali
ialah dari ekornya. Si jantan mempunyai ekor yang agak melancip atau mengerucut
berbentuk seperti huruf V, sedangkan si
betina memiliki ekor yang bentuknya lebih landai mirip dagu manusia atau
berbentuk hruf U. kemudian bentuk paruh, jika yang jantan bentuk paruhnya lebih
runcing dari atas ke bawah, sedangkan yang betina agak melebar dari pangkalnya.
Kemudian bentuk dan ukuran kepala mereka berbeda, jika yang jantan berukuran lebih
kecil, mungil, dan berbentuk rata di bagia atasnya, sedangkan untuk betina
lebih besar, lebih menonjol ke depan, dan terkadang memiliki jambul. Kemudian dari
cara bertengger si jantan kakinya berjarak agak rapat satu sama lain, sedangkan
yang betina lebih ngangkang. Kemudian
posisi sayap ketika bertengger, yang jantan posisi antara kedua ujung sayap
pada saat bertengger cenderung rapat, bahkan kedua ujungnya sampai bersilangan.
Sedangkan untuk yang betina, ada jarak diantara kedua sayap pada saat
bertengger.
Setelah dapat membedakan antara jantan dan
betina dan dapat menemukan keduanya, yang harus kita ketahui berikutnya adalah
umur si “burung cinta” tersebut. Jika anda tidak ingin menunggu terlalu lama
untuk perkawinan, pilihlah yang benar – benar dewasa dan siap untuk dikawinkan.
Acuannya adalah lovebird biasanya mencapai umur dewasa pada 8 – 12 bulan dan
akan siap untuk kawin pada kisaran 12 – 15 bulan. Burung ini mempunyai waktu
hidup yang cukup panjang, yaitu antara 10 – 15 tahun. Jadi, siapkan rumah untuk
mereka untuk waktu yang cukup lama.
Mengapa banyak orang yang tertarik dengan si
“burung cinta” ini? Seperti namanya burung ini membuat yang melihat menjadi
cinta kepada burung ini, karena di penilaian awal untuk mereka, yaitu tampilan
fisik mereka sangat berwarna- warni, kombinasi warna burung ini sangat indah
dengan perpaduan 2 -3 warna tergantung jenisnya. Selain itu tingkah laku burung
ini sangat manis, apalagi jika dipasangkan dengan lawan jenisnya. Sesuai dengan
namanya tingkah laku penuh cinta mereka satu sama lain terlihat sangat menyenangkan
untuk dilihat. Salah satu tingkah laku yang sering dilakukan ketika mereka
dipasangkan adalah saling menyuapi satu sama lain. Burung ini kicaunya juga
sangat bagus dan indah didengar, Lho. Tidak kalah seperti burung kacer dan
burung –burung kicau lainnya. Selain itu burung ini juga dikenal cerdas dan
suka diajak bermain. Jadi, sebagai tambahan berilah sarang burung dalam
sangkarnya dan beberapa mainan agar ia dapat aktif bergerak. Pada awalnya, ia
tidak akan langsung bermain dan malah memperlihatkan tingkah laku yang aneh,
seperti mematuk – matuk pinggiran sangkar, dan sama sekali tidak menyentuh
mainan yang anda berikan.
Menjadi pemula dalam membudidayakan burung
ini kita harus bersabar untuk menunggu telur pertama yang keluar dari lovebird betina
milik kita. Karena biasanya, untuk pemula belum peka mengenai keadaan, ciri –
ciri maupun umur si burung. Mereka hanya mendapatkan informasi tentang hal
- hal tersebut dari pemilik sebelumnya. Yang
terkadang kurang memberi informasi mengenai jenis kelamin, umur dan sebagainya.
Maka, tanyalah secara detil kepada si penjual mengenai jenis, jenis kelamin,
umur, dan lain – lain.
Semoga Membantu.
No comments:
Post a Comment